Denganmenggunakan transportasi online, perjalananmu akan lebih singkat dan fleksibel. Rute yang harus kamu ambil adalah sebagai berikut: ADVERTISEMENT. Dari Stasiun Malang, lurus ke arah Alun-alun Tugu Malang. Menuju Jl. Kahuripan, kemudian lurus ke arah Jl. Semeru. Dari Jl. Semeru, ambil arah menuju Jl. Bromo.
Lokasinyaterletak di pusat kota dekat pusat bisnis, Braga, alun-alun, museum, mesjid agung, restoran culinary, Jl Merdeka hanya dengan satu kali naik angkot. Karena lokasi terletak di tengah/pusat kota, dari stasiun, airport, cihampelas walk, trans studio, Dago, ITB dan outlet hanya sekitar 2,5 km dan ngga jauh ke rabbit town. ***English ***
NGAMPRAH AYOBANDUNG.COM -- Alun Alun Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) resmi direnovasi, pada Sabtu 19 Maret 2022. Sarana ruang publik itu bakal disulap jadi The Little Madinah sekaligus jadi ikon wisata religi di wilayah selatan. Disebut The Little Madinah karena alun-alun ini bakal dibangun mengusung konsep ala Timur Tengah.
Aplikasipencari rute/jalur angkot Kota Bandung. Anda tinggal memasukkan input dari mana dan menuju ke mana. Hasilnya adalah rekomendasi angkot yang bisa dinaiki dari tempat Anda, tempat bertukar angkot, hingga akhirnya sampai ke tempat tujuan. Simply IT for Your Simple Life! Cari rute angkot dari: menuju ke: @inan19x @rifkisusetyo of
. ANGKOT lewat Asia Afrika tidak terlalu banyak. Angkot-angkot tersebut tidak melawati jalan ini sejak di persimpangan lima. Angkot lewat Asia Afrika yang secara utuh hanya Angkot Cicaheum β Cileunyi. Itupun hanya bisa pada malam hari. Angkot Cicaheum β Cileunyi meneruskan perjalanan dari Terminal Cicaheum ke Jalan Ahmad Yani, Cicadas A. Yani, Jalan Jakarta. Kemudian ke Kosambi A. Yani, Jalan Asia Afrika, β Alun-Alun Asia Afrika, Jalan Sudirman dan berakhir di Cibeureum. Angkot Abdul Muis-Elang, angkot lewat Asia Afrika. Namun hanya di kawasan alun-alin saja. Mengawali perjalanan dari Terminal Kebon Kapalapa, kemudian Jalan Dewi Sartika dan Alun-Alun. Dari Alun-alun ini berbelok ke Jalan Banceuy, kemudian ke Jalan Suniaraja, Jalan Otista, dan Jalan Stasiun Timur. Dari Viaduct, ankot berbelok ke Jalan Kebon Jukut, Jalan Kebon Kawung, Stasiun Bandung Kebon Kawung, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Pajajaran. Setelah dari Jalan Pajajaran berbelok ke Jalan Abdul Rahman Saleh, Jalan Garuda, Jalan Dadali, Jalan Kasuari, Jalan Rajawali Barat, berkahir di Elang. Angkot Stasiun Hall β Gede Bage termasuk angkot lewat Asia Afrika. Dari Stasiun Hall angkot ini menuju Jalan Dulatip, kemudian ke Pasara Baru, Jalan Otto Iskandardinata Otista. Setelah itu melewati Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Dalem Kaum, Alun-alun Asia Afrika. Dari Alun-alun, angkot berbelo ke Jalan Banceuy, Jalan ABC, Jalan Naripan, Jalan Sunda, Jalan Veteran, dan Jalan Ahmad Yani. Di simpang lima berbelok ke Jl. Gatot Subroto, Jl. Burangrang, Jl. Halimun, Jl. Malabar, Jl. Talaga Bodas. Dari Talaga Bodas berbelok ke Jl. Pelajar Pejuang, Jl. Martanegara, Jl. Reog, Jl. Karawitan, Jl. Kliningan, Jl. Buah Batu. Kemudian ke Jl. Sukarno-Hatta menunju Pasar Induk Gedebage. Stasiun Hall β Gede Bageβ>TERMINAL STASIUN HALL β Jl. Dulatip β PASAR BARU β Jl. Otto Iskandardinata Otista β Jl. Kepatihan β Jl. Dewi Sartika β Jl. Dalem Kaum β ALUN-ALUN BANDUNG β Jl. Banceuy β Jl. ABC β Jl. Naripan β Jl. Sunda β Jl. Veteran β Jl. Ahmad Yani β PASAR KOSAMBI β Jl. Gatot Subroto β Jl. Burangrang β Jl. Halimun β Jl. Malabar β Jl. Talaga Bodas β Jl. Pelajar Pejuang β Jl. Martanegara β Jl. Reog β Jl. Karawitan β Jl. Kliningan β Jl. Buah Batu β ISBI dulu STSI β Jl. Sukarno-Hatta β STISI TELKOM β SAMSAT Soekarno Hatta β UNINUS β Margahayu Raya β Metro β Riung Bandung β PASAR INDUK GEDEBAGE Elang β Cicadas Elang β Kebon Kelapa<βTerminal Kebon Kelapa β Jl. Dewi Sartika β Alun-Alun β Jl. Banceuy β Jl. Suniaraja β Jl. Otista β Jl. Stasiun Timur β Viaduct β Jl. Kebon Jukut β Jl. Kebon Kawung β Stasiun Bandung Kebon Kawung β Jl. Pasir Kaliki β Jl. Pajajaran β Jl. Abdul Rahman Saleh β Jl. Garuda β Jl. Dadali β Jl. Kasuari β Jl. Rajawali Barat β Elang Angkot Cicaheum β CileunyiRute malam hari setelah Terminal Cicaheum diteruskan ke Jl. Ahmad Yani β Cicadas A. Yani β Jl. Jakarta β Kosambi A. Yani β Jl. Asia Afrika β Alun-Alun Asia Afrika β Jl. Sudirman β Cibeureum
Setiap alun-alun atau sepetak lapangan luas yang biasanya terletak di depan sebuah pendopo atau semacam keraton pada masa kerajaan, kerap kali dipercaya oleh penduduk setempat dengan kesan magis. Letak kesan kemagisannya berupa penanaman pohon beringin di tengah-tengah dan setiap sisi alun-alunnya. Selain itu, alun-alun juga memiliki kesan menakutkan, karena pada masanya digunakan sebagai kegiatan formal βkenegaraanβ termasuk tempat pelaksanaan hukuman bagi pada pelaku kriminal seperti yang tertulis pada Jurnal Patanjala. Miftahul Falah, Agusmanon Yuniadi, dan Rina Adyawardhina melakukan penelitian mengenai βPergeseran Makna Filosofis Alun-Alun Kota Bandung pada Abad XIX-Abad XXIβ. Dalam penelitiannya tertulis bahwa bersamaan dengan hari jadi Kota Bandung, Alun-alun Kota Bandung menjadi salah satu elemen pembentuk kota sebagai pusat pemerintahan kabupaten Bandung saat 25 september 1810 silam. Alun-alun Kota Bandung yang dibangun berdasarkan dengan prinsip kosmologi ini merupakan wujud dari tata ruang kota. Baca Juga Mendefinisikan Kembali Perjalanan ke Bandung Selatan di Waktu Malam Alun-alun Bandung saat Masa Kerajaan Sebuah alun-alun tak hanya sekedar sepetak lapangan luas yang terbuka atau biasa disebut dengan taman kota saja. Namun, alun-alun merupakan salah satu bagian dari tata ruang kota tradisional. βPada masa kerajaan, alun-alun merupakan batas antara wilayah sakral yakni keraton atau pendopo dan wilayah profan. Alun-alun menjadi tempat di mana kekuasaan raja terpancar ke seluruh negeri atau kabupaten,β tulis Miftahul pada jurnalnya. Di masanya, alun-alun juga digunakan rakyat sebagai tempat menghadap ke rajanya untuk menyampaikan pesan. Menurut penelitian, selain kedudukan raja sebagai penguasa dunia, kedudukan raja juga sebagai pemimpin tertinggi keagamaan. βPenegasan itu disimbolisasikan dengan dipusatkannya kegiatan ritual keagamaan penting di alun-alun dan keberadaan masjid di sebelah barat alun-alun menjadi symbol kekuasaan raja atau budaya di bidang keagamaan,β jelas Miftahul pada penelitiannya. Alun-alun Bandung secara kosmologis menjadi batas antara wilayah sakral dan profan. Letak kosmologis Alun-alun Bandung berada di tengah-tengah antara pendopo dan gunung tangkuban perahu. Pada saat Alun-alun Bandung dibangun, tata ruang Kota Bandung saat itu menyesuaikan dengan pendopo yang sebagai mikrokosmos berada di selatan alun-alun dan gunung tangkuban perahu sebagai makrokosmos atau mahamerunya masyarakat bandung di sisi utara. Ada juga di sisi barat alun-alun Kota Bandung terdapat masjid agung. Alun-alun Bandung memiliki perbedaan dengan alun-alun yang ada di Kota Yogyakarta dan Surakarta. Di kedua kota tersebut terdapat dua alun-alun di sisi utara dan selatan sehingga mengapit keraton. Ini menunjukkan keberadaan alun-alun pada masa Majapahit. βYogyakarta dan Surakarta merupakan pusat politik dari dua kerajaan, yakni Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Sementara itu, Kota Bandung merupakan pusat politik Kabupaten Bandung sehingga tidak memiliki kesejajaran dengan kerajaan atau kesultanan,β tulis Miftahul. Baca Juga Beringin dan Alun-Alun bagi Aktivitas Masyarakat Jawa Tahun 1910 Alun-alun Kota Bandung pada Masa Kolonial Pada saat itu bandung hanya sebuah kabupaten, walaupun para bupati Bandung memiliki hubungan kekerabatan dengan raja-raja di Sunda. Selain itu, saat dibangun pada Mei-September 1810, Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Di masa kolonial, alun-alun Kota Bandung tidak memiliki perbedaan dengan masa kerajaan, hanya terdapat bangunan tambahan seperti penjara dan kantor asisten residen atau controleur pada sisi utara atau timur. Di tahun 1930-an, bangunan babancong atau bangunan tempat untuk bupati berpidato saat acara-acara resmi atau untuk orang kepercayaannya menyampaikan pengumuman kepada rakyatnya telah menghilang. Saat ini menurut tim peneliti, bangunan babancong hanya ada di Alun-alun Garut dan Manonjaya. Hingga tahun 1940-an, masih terdapat dua pohon beringin besar di tengah-tengah Alun-alun Bandung dan enam buah pohon beringin lainnya. Kedua pohon tersebut diberi nama Wilhelminaboom dan Julianaboom dimana sebelumnya dipercaya masyarakat dengan lambang kewibawaan bupati dengan kekuasaannya menjadi pengayom rakyatnya. Namun pemerintah Hindia Belanda mengambil alih kepercayaan tersebut dan diganti menjadi simbol kekuasaan Ratu Belanda atas wilayah Hindia Belanda dengan pemagaran alun-alun dan penggantian nama dari pohon beringin menjadi nama Ratu Belanda. βDalam perkembangannya, Alun-alun Bandung mengalami pergeseran baik secara simbolik maupun makna,β jelas Miftahul. Okezone Tampak Masjid Raya Bandung yang letaknya di pinggir Alun-alun Kota Bandung masa kini Alun-alun Bandung Setelah Masa Kolonial Tim peneliti menulis bahwa, pada awal abad XX secara pragmatis Alun-alun Bandung sudah tidak menunjukkan sebagaimana fungsinya. Alun-alun telah menjadi lapangan luas yang terbuka untuk aktivitas warga. Bahkan sempat menjadi lapangan pertandingan sepak bola pada masa itu. Alun-alun Bandung telah mengalami revitalisasi pada tahun 1950-an oleh Pemerintah Kota Bandung dan menjadi taman kota yang terbuka. Beberapa bangunan peninggalan masa lalu juga telah dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Bandung. Kemudian Alun-alun Bandung sempat ditambah dengan jembatan yang menghubungkan antara Alun-alun Bandung dengan Masjid Agung yang bertujuan agar warga yang berkunjung tidak mengalami kesulitan saat akan melaksanakan ibadah. Untuk menunjang aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi, Pemerintah Kota Bandung telah membangun area parkir di bawah alun-alun atau basement yang juga digunakan untuk kegiatan ekonomi warga. Baca Juga Munculnya Kreativitas Masyarakat Bandung dalam Pariwisata Kolonial Selain itu, telah disediakannya penyewaan sepeda, Masjid Raya Jawa Barat yang dulunya adalah Masjid Agung Kota Bandung, dan papan informasi. βDengan revitalisasi yang telah dilakukan beberapa kali, Alun-alun Kota Bandung mengalami perubahan fungsi ke arah positif karena pada akhirnya dapat menjadi landmark baru bagi Kota Bandung,β tulis Jayanto pada penelitian sebelumnya. Saat inilah yang membuat fungsi dan makna kesakralan Alun-alun Bandung mulai memudar. Menurut jurnal, alun-alun yang sebagai salah satu simbol kekuasaan penguasa akan hilang seiring dengan semakin terbukanyaβ alun-alun tersebut dalam menerima rakyat untuk aktivitas umum. βAktivitas yang dilakukan mereka tidak hanya yang berkaitan dengan upaya penguasa menguatkan kekuasaannya, melainkan acapkali aktivitas-aktivitas yang sama sekali tidak berkaitan dengan kekuasaan politik,β jelas Miftahul dalam jurnalnya. Namun, revitalisasi pada Alun-alun Bandung ini bertujuan untuk ketersediaan ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh publik. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Jakarta - Bandung merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi masyarakat, khususnya oleh warga Jakarta. Selain karena jaraknya yang tidak begitu jauh, akses menuju ke Bandung juga sangat mudah, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi dari sekian banyak tempat wisata di Bandung, ada salah satu lokasi yang selalu ramai dikunjungi oleh warga, yaitu Alun-alun Bandung. Di tempat ini, detikers bisa bersantai bersama keluarga sambil mengajak main buah fasilitas apa saja yang tersedia di Alun-alun Bandung? Lalu apa saja tempat wisata yang terdekat dari alun-alun? Simak pembahasannya dalam artikel ini yuk detikers. Sejarah Alun-alun BandungDibalik ramainya Alun-alun Bandung sekarang ini, ternyata terdapat sejarah yang belum diketahui oleh banyak orang. Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Pergeseran Makna Filosofis Alun-alun Kota Bandung pada Abad XIX-XXI oleh Miftahul Falah, dkk, alun-alun Bandung dibangun pada 25 September 1810, bersamaan dengan dijadikannya Bandung sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di era kolonial itu, salah satu elemen fisik pembentuk kawasan pusat kota adalah hadirnya alun-alun, yang merupakan area terbuka dan dipandang sebagai batas antara ruang sakral keraton atau pendopo dan ruang profan pemukiman atau pusat ekonomi. Ciri utama dari alun-alun, selain memiliki lapangan terbuka adalah ditumbuhi juga pohon kosmologis, Alun-alun Bandung merupakan batas antara wilayah sakral dan wilayah profan. Alun-alun Bandung dibangun di antara pendopo yang direpresentasikan sebagai pusat mikrokosmos dan Gunung Tangkuban Perahu yang direpresentasikan sebagai pusat makrokosmos.Ketiga elemen tersebut yakni alun-alun, pendopo, dan Gunung Tangkuban Perahu membentuk satu poros tegak lurus dengan orientasi mata angin utara-selatan. Ada makna tersendiri di balik poros tegak lurus yang difungsikan sebagai pusat kekuasaan mikrokosmos dibangun di sebelah selatan alun-alun dengan posisi menghadap Gunung Tangkuban Perahu. Hal ini dipercaya sebagai pusat makrokosmos atau mahameru-nya dalam alam pikiran masyarakat Bandung> Selain itu, letak alun-alun Bandung dalam tata ruang kota telah direncanakan sesuai prinsip kosmologi, yaitu penempatan bangunan yang diselaraskan dengan prinsip keseimbangan antara mikrokosmos dan berjalannya waktu, pada akhirnya pemerintah melakukan revitalisasi terhadap alun-alun Bandung selama beberapa bulan. Pada tanggal 31 Desember 2014, alun-alun Bandung yang telah dipercantik akhirnya diresmikan oleh Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Bandung. Foto Wisma PutraBerapa Harga Tiket Masuk Alun-alun Bandung?Sebagai informasi, tidak ada harga tiket masuk ke dalam alun-alun Bandung. Jadi, seluruh masyarakat baik lokal maupun wisatawan bisa bersantai atau bermain bersama keluarga di alun-alun Bandung secara Operasional Alun-alun BandungJam operasional Alun-alun Bandung beroperasi selama 24 jam. Akan tetapi, belakangan ini masyarakat yang mengunjungi Alun-alun Bandung terus membludak, akhirnya untuk sementara waktu ditutup untuk umum hingga sekarang detikJabar, Pemkot Bandung telah menutup Alun-alun Bandung sejak Mei 2022. Rencananya alun-alun kebangaan masyarakat Kota Kembang tersebut akan dibuka lagi untuk umum, tapi untuk tanggalnya belum bisa dan Spot Terbaik di Alun-alun BandungAda sejumlah fasilitas umum yang disediakan di alun-alun Bandung. Dilansir situs travel online, berikut fasilitas dan berbagai spot menarik di alun-alun Bandung1. Taman bunga2. Area kuliner3. Ruang baca4. Toilet umum5. Tempat parkir6. Masjid Raya BandungLokasi dan Rute Menuju Alun-alun BandungAlun-alun Bandung berlokasi di Jalan Asia Afrika, Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. Karena letaknya di tengah kota, akses menuju ke Alun-alun Bandung sangatlah detikers berangkat ke Bandung dengan mengendarai mobil, dari Gerbang Tol Pasteur jaraknya sekitar 7,8 km atau sekitar 30 menit. Apabila detikers menggunakan kereta api, dari Stasiun Bandung jaraknya sekitar 2 km atau 10-15 menit dengan Destinasi Wisata Gratis di Sekitar Alun-alun Bandung yang Wajib DikunjungiDi sekitar alun-alun Bandung terdapat sejumlah destinasi wisata yang bisa dikunjungi secara gratis. Apa saja tempat wisata tersebut? Simak di bawah ini1. Menara Masjid Raya BandungMasjid Raya Bandung Foto Rifat AlhamidiTepat di depan alun-alun Bandung terdapat Masjid Raya Bandung yang megah dan berdiri kokoh. Bagi detikers yang Muslim, sempatkan diri kalian untuk melaksanakan ibadah sholat di Masjid tersebut ketika sedang berkunjung ke malam hari, menara Masjid Raya Bandung memancarkan cahaya yang memukau. Momen tersebut banyak diabadikan oleh masyarakat untuk berfoto-foto dan diunggah ke media Jalan BragaJalan Braga Bandung. Foto Sudirman Wamad/detikJabarTak afdol rasanya jika ke Bandung tanpa mengunjungi Jalan Braga. Di sepanjang jalan ini kamu dapat melihat berbagai tempat makan dengan nuansa bangunan klasik ala Eropa. Saat weekend atau libur panjang, Jalan Braga pasti selalu ramai dikunjungi masyarakat. Nah, jangan lewatkan momen ini untuk berfoto-foto ya, Jalan Asia AfrikaJalan Asia Afrika. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww. Foto ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBITidak jauh dari Jalan Braga terdapat salah satu jalan yang tak kalah ramai dikunjungi wisatawan, yakni Jalan Asia Afrika. Pada saat sore menuju malam hari, sepanjang Jalan Asia Afrika ramai dipadati masyarakat yang sedang berjalan-jalan sambil Museum Konferensi Asia AfrikaMuseum Konferensi Asia Afrika Foto IstimewaTepat di Jalan Asia Afrika terdapat sebuah museum yang terkenal, yakni Museum Asia Afrika. Di tempat ini terjadi momen bersejarah yakni digelarnya Konferensi Asia Afrika yang berlangsung antara 18-24 April situs usai digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, akhirnya gedung ini mulai dijadikan sebagai museum 25 tahun setelahnya, yakni tepatnya pada 24 April 1980. Museum Asia Afrika diresmikan langsung oleh Presiden ke-2 Indonesia, Pasar Barang Antik CikapundungTak jauh dari alun-alun Bandung terdapat sebuah pasar yang menjajakan barang-barang antik, yakni Pasar Cikapundung. Dikutip situs di tempat ini kamu bisa melihat sekaligus membeli barang-barang antik, mulai dari kamera analog hingga uang koin zaman Taman Pelangi BalonggedeBagi detikers yang ingin mencoba kulineran, Taman Pelangi Balonggede wajib dikunjungi. Dilansir situs di tempat ini terdapat puluhan kios-kios PKL yang berjejer rapi, sehingga pengunjung yang datang merasa nyaman dan dapat menikmati makanan yang Monumen Bandung Lautan ApiDi sekitar Alun-alun Bandung terdapat sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah pada masa lalu, yakni Monumen Bandung Lautan Api. Dikutip situs Monumen Bandung Lautan Api memiliki tinggi 45 meter dengan 9 bidang, karya tersebut merupakan hasil rancangan seorang seniman bernama Sunaryo Taman Balai Kota BandungDi dekat Balai Kota Bandung terdapat sebuah taman yang asri dan ramai dikunjungi masyarakat. Di tempat ini detikers bisa bersantai sambil menghilangkan rasa penat, lalu karena banyak ditumbuhi pohon-pohon membuat udara di sekitar menjadi bersih dan Gedung Indonesia MenggugatGedung bersejarah lainnya di Kota Kembang adalah Gedung Indonesia Menggugat. Di tempat ini, kamu dapat mempelajari sejarah tentang Presiden pertama Indonesia, yakni dalam gedung tersebut juga terdapat koleksi puluhan buku tentang kisah Soekarno saat menjadi Presiden. Buku-buku tersebut terpajang pada rak kayu di ruangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa BaratAda satu lagi monumen yang dibangun untuk memperingati perjuangan masyarakat Bandung dalam melawan penjajah, yakni Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Monumen yang juga dikenal dengan sebutan Monpera atau Monju ini, memiliki bangunan bawah tanah yang berfungsi sebagai Museum Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Taman SejarahIngin bersantai sambil mempelajari sejarah Indonesia? Kamu bisa berkunjung ke Taman Sejarah Bandung. Area terbuka hijau ini sangat berguna bagi masyarakat, khususnya para pelajar untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah Tanah Cikapundung River SpotDestinasi wisata lain yang masih berdekatan dengan alun-alun Bandung adalah Cikapundung River Spot. Di tempat ini detikers bisa bersantai menikmati udara sejuk Kota Bandung sambil melihat aliran sungai Cikapundung. Terdapat juga air mancur yang menyala dalam waktu tertentu, sehingga bisa menjadi hiburan untuk Sudirman Street Food CourtBagi detikers pecinta kuliner, kamu wajib mengunjungi Sudirman Street Food Court. Di tempat ini mengusung konsep ornamen khas China, seperti banyak lampion hingga kerlap-kerlip lampu di sini kamu bisa mencoba beragam kuliner dari makanan ringan, makanan berat, minuman dingin atau minuman panas juga tersedia. Di sini tersedia makanan halal dan nonhalal, jadi bagi detikers yang Muslim sebaiknya tanyakan terlebih dulu ya ke itu dia detikers pembahasan mengenai alun-alun Bandung beserta sejarah, jam operasional, fasilitas yang tersedia, lokasi, akses menuju ke sana, dan 13 destinasi wisata gratis di sekitarnya. Selamat berlibur detikers! Simak Video "Bermain Kembang Api di Kawasan Wisata Sukabumi" [GambasVideo 20detik] ilf/des
Bandung - Berkunjung ke Kota Bandung tak lengkap rasanya jika tidak singgah ke beberapa kawasan yang sudah tersohor di wilayah Ibu Kota Jawa Barat ini. Mulai dari Gedung Sate, Balai Kota hingga ke jalan-jalan ikonik di kawasan Alun-alun Bandung yang menjadi spot foto favorit para pelancong yang datang ke Kota bisa tiba di sejumlah kawasan itu, anda dapat menggunakan moda transportasi angkot yang sangat mudah dijangkau di Kota ini rangkuman detikJabar mengenai rute dan tarif angkot yang bisa menjadi acuan jika berkunjung ke Kota Bandung Dilansir dalam salinan Keputusan Wali Kota Kepwal Bandung Nomor tentang Penetapan Tarif Angkutan Penumpang Umum di Kota Bandung, total ada 39 trayek angkot yang beroperasi di Kota pihak Dishub, sejak 2016 hingga sekarang belum ada penyesuaian tarif kembali untuk ongkos angkot ini. Berikut rinciannyaAbdul Muis - Cicaheum Via Binong Kode Tarif Rp Muis - Cicaheum Via Aceh Kode Tarif Rp Muis - Dago Kode 02 Tarif Rp Muis - Ledeng Kode 03 Tarif Rp Muis - Elang Kode 04 Tarif Rp - Ledeng Kode 05 Tarif Rp - Ciroyom Kode 06 Tarif - Ciwastra - Derwati Kode 07 Tarif - Cibaduyut Kode 08 Tarif Rp Hall - Dago Kode 09 Tarif Rp Hall - Sadang Serang Kode 10 Tarif Rp Hall - Ciumbuleuit Via Eykman Kode 11A Tarif Hall - Ciumbuleuit Via Cihampelas Kode 11B Tarif Rp Hall - Gede Bage Kode 12 Tarif Hall - Sarijadi Via Sukajadi Kode 13 Tarif Rp Hall - Sarijadi Via Setrasari Mall Kode 14 Tarif Rp Hall - Gunung Batu Kode 15 Tarif Rp Raya - Ledeng Kode 16 Tarif Rp - Riung Bandung Kode 17 Tarif Rp Induk Caringin - Dago Kode 18 Tarif Rp Permai - Dipatiukur - Dago Kode 19A Tarif Rp - Sarijadi Kode 19B Tarif Rp - Bumi Asri Kode 20 Tarif Rp - Cikudapateuh Kode 21 Tarif Rp - Cipagalo Kode 22 Tarif Rp - Cijerah Kode 23 Tarif Rp - Cimindi Kode 24 Tarif Rp - Ujung Berung Kode 25 Tarif Rp - Tegallega Kode 26 Tarif Rp - Ciwastra - Derwati Kode 27 Tarif Rp - Gedabage - Ujung Berung Kode 28 Tarif Rp Muis - Mengger Kode 29 Tarif Rp - Elang Kode 30 Tarif Rp - Ciroyom Kode 31 Tarif Rp - Cibiru - Panyileukan Kode 32 Tarif Rp Panyileukan - Sekemirung Kode 33 Tarif Rp Serang - Caringin Kode 34 Tarif Rp - Karang Setra Kode 35 Tarif Rp Atas - Halteu Andir Kode 36 Tarif Rp perlu dicatat, tarif untuk rute angkot ini hanya menjadi acuan dan bisa saja berbeda dengan kondisi di lapangan. Jika Anda masih ragu, anda bisa menanyakan langsung tarif ini kepada sopir angkot saat sudah tiba di tempat tujuan. Dan jangan lupa, siapkan uang pas untuk membayar ongkos angkot yang akan anda naiki nanti. ral/ors
angkot ke alun alun bandung